Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SMP Negeri 137 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

IMG_8358logo-binus

  • Kelas: LD01
  • Dosen: Silverius Constantino Johanes Maria Lake, M.Hum
  • Kode dosen: D3324
  • Waktu: Jumat, 20 Oktober 2015
  • Pukul: 10.00 – 12.00
  • Lokasi: Jl. Cempaka Putih Barat 15-26, Jakarta Pusat
  • PIC: Tia Segara Setiahani
  • Tim yang hadir:

Ketua: Tori Alvin        (1701307262)

  • Anggota:
  1. Shabrina Gatenia (1701370880)
  2. Siska Melina Putri (1701353092)
  3. Lisa Chairunnisa (1701368850)
  4. Anggitta Syah Putri (1701306650)
  5. Vanny Aulia P (1701349946)
  6. Rizki Ekaputri (1701365104)
  7. Juan Hiroshi (1701309255)
  • Tim yang tidak hadir: –

DSC_0161

(Siska-Rizki-Juan-Tori-Ibu Tia-Vanny-Shabrina-Lisa)

Photo by: Anggitta

DSC_0162

(Siska-Rizki-Anggitta-Tori-Ibu Tia-Vanny-Shabrina-Lisa)

Photo by: Juan

I. Teori Pendukung

Dalam pelaksanaan Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SMP Negeri 137 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia yang kami lakukan, kami menggunakan salah satu teori etika, yaitu Utilitarisme.

Utilitarisme secara etimologis, berasal dari kata bahasa latin ‘utilis’ yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000:66). Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat. Menurut Spinello (1994:19) yang dimaksudkan dengan manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Dalam konteks ini, suatu perbuatan akan dianggap bermanfaat bila perbuatan tersebut mendatangkan kebahagiaan. Suatu perbuatan baik namun tidak membawa manfaat atau kebahagiaan perbuatan itu tidak memiliki makna etis.

Singkatnya, utilitarisme merupakan doktrin moral di mana kita harus bertindak supaya menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi setiap orang yang dipengaruhi oleh tindakan kita tersebut. Sesuai dengan kegiatan ini, kami melakukannya bermanfaat untuk pihak dinas, serta menimbulkan kebahagiaan untuk pihak sekolah dan dinas karena kami menjadi perantara diantara kedua belah pihak.

II. Persiapan

Persiapan untuk kegiatan pendataan dan validasi ini kami lakukan sejak pertama kali diumumkan bahwa kami mendapatkan tugas ini. Kami langsung mendaftar dan memilih sekolahan yang akan kami datangi. Setelah sempat tidak mendapatkan SMA, pihak TFI membuka daftar sekolah SMP untuk bisa kami pilih. Jadi akhirnya kami mendapatkan SD dan SMP untuk kami datangi.

Tepat pada hari Selasa 20 Oktober 2015, kami melaksanakan kegiatan ini di SMP Negeri 137 Jakarta. Kami berkumpul di salah satu tempat didekat kampus Anggrek. Sekitar pukul 08.30 pagi akhirnya kami berangkat menuju sekolah tersebut. Berkas-berkas yang kami butuhkan sudah kami siapkan lengkap, dan tinggal dibawa pada hari itu. Sesampainya disekolah sekitar pukul 10.00 kami langsung membagi tugas untuk para anggota, sedangkan ketua kelompok menemui seorang guru yang menjadi PIC pada hari itu.

Ada sebagian anggota yang melakukan wawancara untuk KJP, ada pula anggota yang mencocokkan data 8355 yang terdapat pada sekolah dan data dari TFI yang sudah kami bawa.

III. Metode

Metode yang kami gunakan untuk pelaksanaan pendataan dan validasi 8355 pada sekolah ini adalah dengan cara mencocokkan satu persatu data. Apakah data yang kami dapatkan dari TFI yang bersumber dinas pendidikan itu sama dengan yang terdapat pada sekolah atau tidak.

Ada satu anggota yang memegang data dari dinas, dan satu anggota lainnya memegang data dari sekolah. Lalu dicocokkan satu per satu.

DSC_0095DSC_0098DSC_0099DSC_0100

IV. Survey

A. Survey Eksternal

Setelah kami melakukan kegiatan ini di SMP Negeri 137 Jakarta, kami diberikan evaluasi oleh pihak sekolah. Form evaluasinya sebagai berikut:

IMG_2167IMG_2168

B. Survey Internal

Karena semua anggota kelompok telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan semua selesai, maka kami semua sudah baik dalam menjalankan tugas ini. Dengan kehadiran dan keaktifan semua anggota kelompok, sudah mencerminkan bahwa inisiatif, penerapan dalam lapangan kami cukup baik.

Kerjasama untuk saling mencocokkan data 8355 secara teliti pun berhasil kami laksanakan dengan baik.

V. Penutup

A. Hasil Kegiatan

Jumlah siswa-siswi 8355 adalah sebanyak 252 siswa. Itu adalah data yang kami bawa dari dinas pendidikan. Dan ternyata setelah kami cocokkan dengan data yang ada di sekolah, jumlah siswa 8355 pun berjumlah 252 siswa. Jadi, semua data cocok dan tidak ada yang menyimpang dari aturan.

Data yang ternyata sudah benar dan sesuai, keterangannya sudah kami input kedalam google docs, dengan bukti sebagai berikut:

8355 38355 2

B. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pendataan dan validasi 8355 pada sekolah ini adalah bahwa kejujuran dan transparansi dari sebuah sekolah memang perlu untuk terus dipertahankan. Pihak sekolah yang kami datangi sangat terbuka dan membantu kami untuk melakukan pemeriksaan. Dengan keterbukaan dan ketersediaan dari pihak sekolah pun mencerminkan bahwa mereka berada pada jalur yang sesuai dengan aturan.

Baiknya, kegiatan ini dan semua sekolah-sekolah yang ada turut berpartisipasi dengan sukarela. Karena pemeriksaan validasi data yang cukup membutuhkan banyak pihak untuk melakukannya itu penting untuk kelangsungan analisa data yang akan dilakukan pihak dinas pendidikan. Agar semua sesuai dan berjalan dengan lancar.

VI. Next to Do

Hal perbaikan menurut kelompok kami yang akan dilakukan selanjutnya adalah dengan:

  • Pembagian tugas dilakukan dengan lebih efisien lagi.
  • Melakukan briefing terlebih dahulu secara matang dengan pihak sekolah.
  • Lebih memahami dengan baik, kegiatan yang akan dilakukan mengenai apa.
  • Menggunakan metode lain yang mungkin akan lebih membantu narasumber dan pewawancara agar bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik.
  • Lebih tidak terburu-buru untuk pelaksanaan dan mencari waktu yang tepat dalam pelaksanaan.

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMP Negeri 137 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

IMG_8358logo-binus

 

  • Kelas: LD01
  • Dosen: Silverius Constantino Johanes Maria Lake, M.Hum
  • Kode dosen: D3324
  • Waktu: Jumat, 20 Oktober 2015
  • Pukul: 10.00 – 12.00
  • Lokasi: Jl. Cempaka Putih Barat 15-26, Jakarta Pusat
  • PIC: Tia Segara Setiahani
  • Tim yang hadir:

Ketua: Tori Alvin        (1701307262)

  • Anggota:
  1. Shabrina Gatenia (1701370880)
  2. Siska Melina Putri (1701353092)
  3. Lisa Chairunnisa (1701368850)
  4. Anggitta Syah Putri (1701306650)
  5. Vanny Aulia P (1701349946)
  6. Rizki Ekaputri (1701365104)
  7. Juan Hiroshi (1701309255)
  • Tim yang tidak hadir: –

 

DSC_0161(Siska-Rizki-Juan-Tori-Ibu Tia-Vanny-Shabrina-Lisa)

Photo by: Anggitta

DSC_0162(Siska-Rizki-Anggitta-Tori-Ibu Tia-Vanny-Shabrina-Lisa)

Photo by: Juan

I. Teori Pendukung

Dalam pelaksanaan Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMP Negeri 137 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia yang kami lakukan, kami menggunakan salah satu teori etika, yaitu Utilitarisme.

Utilitarisme secara etimologis, berasal dari kata bahasa latin ‘utilis’ yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000:66). Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat. Menurut Spinello (1994:19) yang dimaksudkan dengan manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Dalam konteks ini, suatu perbuatan akan dianggap bermanfaat bila perbuatan tersebut mendatangkan kebahagiaan. Suatu perbuatan baik namun tidak membawa manfaat atau kebahagiaan perbuatan itu tidak memiliki makna etis.

Singkatnya, utilitarisme merupakan doktrin moral di mana kita harus bertindak supaya menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi setiap orang yang dipengaruhi oleh tindakan kita tersebut. Sesuai dengan kegiatan ini, kami melakukannya bermanfaat untuk pihak dinas, serta menimbulkan kebahagiaan untuk pihak sekolah dan dinas karena kami menjadi perantara diantara kedua belah pihak.

II. Persiapan

Persiapan untuk kegiatan pendataan dan validasi ini kami lakukan sejak pertama kali diumumkan bahwa kami mendapatkan tugas ini. Kami langsung mendaftar dan memilih sekolahan yang akan kami datangi. Setelah sempat tidak mendapatkan SMA, pihak TFI membuka daftar sekolah SMP untuk bisa kami pilih. Jadi akhirnya kami mendapatkan SD dan SMP untuk kami datangi.

Tepat pada hari Selasa 20 Oktober 2015, kami melaksanakan kegiatan ini di SMP Negeri 137 Jakarta. Kami berkumpul di salah satu tempat didekat kampus Anggrek. Sekitar pukul 08.30 pagi akhirnya kami berangkat menuju sekolah tersebut. Berkas-berkas yang kami butuhkan sudah kami siapkan lengkap, dan tinggal dibawa pada hari itu. Sesampainya disekolah sekitar pukul 10.00 kami langsung membagi tugas untuk para anggota, sedangkan ketua kelompok menemui seorang guru yang menjadi PIC pada hari itu.

Tidak lama, beberapa saat kemudian kami memulai kegiatan wawancara pada siswa-siswi penerima KJP.

III. Metode

Pelaksanaan kegiatan ini, kami menggunakan metode wawancara dan juga pengisian form pendataan sendiri oleh para siswa-siswi namun diawasi oleh para guru dan juga kami. Kami mengumpulkan para penerima KJP kedalam sebuah ruang aula yang disediakan oleh pihak sekolah.

Nilai positif dari metode yang kami gunakan adalah, kegiatan pendataan ini lebih cepat selesai dengan efektif dan efisien. Selain itu, para siswa akan belajar untuk berani bertanya jika ada sesuatu yang tidak mereka pahami dari pertanyaan-pertanyaan pada lembar yang mereka isi.

DSC_0072(Suasana kelas ketika hendak melaksanakan wawancara Kartu Jakarta Pintar)

DSC_0102(wawancara dengan penanggung jawab Kartu Jakarta Pintar di sekolah tersebut)

IV. Survey

A. Eksternal Survey

Setelah kami melakukan kegiatan ini di SMP Negeri 137 Jakarta, kami diberikan evaluasi oleh pihak sekolah. Form evaluasinya sebagai berikut:

IMG_2167 IMG_2168

B. Survey Internal

Karena semua anggota kelompok telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan semua selesai, maka kami semua sudah baik dalam menjalankan tugas ini. Dengan kehadiran dan keaktifan semua anggota kelompok, sudah mencerminkan bahwa inisiatif, penerapan dalam lapangan kami cukup baik. Masing-masing anggota memiliki ide-ide tersendiri dalam cara pendekatan terhadap siswa.

V. Penutup

A. Hasil Kegiatan

Jumlah siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar yang menjadi peserta wawancara adalah 30 siswa. Mereka semua kami kumpulkan didalam sebuah ruang yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Lalu kami berikan penjelasan dan pengarahan tentang kegiatan ini, kemudian kami mulai membagikan lembaran dan mewawancarai mereka.

Data hasil wawancara, sudah kami upload atau input ke dalah google docs tanpa ada data yang diubah. Berikut terlampir bukti ketika pengisian kedalam google docs:

bukti smp 4bukti smp 2

B. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pendataan dan validasi Kartu Jakarta Pintar adalah kami mendapatkan bahwa pengetahuan para siswa mengenai KJP yang mereka terima sudah cukup baik. Namun, dikarenakan penggunaan KJP dipegang kendali oleh orang tua mereka, jadi ada sebagian siswa yang hanya samar-samar mengingat. Terkadang ada sebagian dari mereka yang lupa kapan mereka mendapatkan kartu fisik, karena pertanyaan kami detail dengan bulan dan tahunnya.

Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan ini merupakan wadah yang baik untuk membantu kami para mahasiswa untuk merealisasikan bagaimana untuk berinteraksi langsung dengan para penerima KJP dan mengetahui fakta-faktanya langsung dari narasumber. Belajar menanggung dan menjalankan kegiatan yang besar resiko untuk kesalahn datanya.

Baiknya, kegiatan ini berjalan dengan lancar, dengan bantuan dan ketersediaan pihak sekolah untuk bekerja sama dengan kami menjadi salah satu faktornya. Tentu dengan kerja sama kelompok dan pembagian tugas yang baik juga membantu kami menyelesaikan tugas ini dengan baik dan cepat.

VI. Next to do

Hal perbaikan menurut kelompok kami yang akan dilakukan selanjutnya adalah dengan:

  • Pembagian tugas dilakukan dengan lebih efisien lagi.
  • Melakukan briefing terlebih dahulu secara matang dengan pihak sekolah.
  • Lebih memahami dengan baik, kegiatan yang akan dilakukan mengenai apa.
  • Menggunakan metode lain yang mungkin akan lebih membantu narasumber dan pewawancara agar bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik.
  • Lebih tidak terburu-buru untuk pelaksanaan dan mencari waktu yang tepat dalam pelaksanaan.

Pendataan dan Validasi Realisasi 8355 di SDN Cempaka Putih Barat 17 Pagi dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

IMG_8358logo-binus

  • Kelas: LD01
  • Dosen: Silverius Constantino Johanes Maria Lake, M.Hum
  • Kode dosen: D3324
  • Waktu: Jumat, 16 Oktober 2015
  • Pukul: 10.00 – 12.00
  • Lokasi: Jl. Cempaka Putih Barat XIV No.F1, Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat
  • PIC: Estina Meiliana
  • Tim yang hadir:

Ketua: Tori Alvin        (1701307262)

  • Anggota:
  1. Shabrina Gatenia (1701370880)
  2. Siska Melina Putri (1701353092)
  3. Lisa Chairunnisa (1701368850)
  4. Anggitta Syah Putri (1701306650)
  5. Vanny Aulia P (1701349946)
  6. Rizki Ekaputri (1701365104)
  7. Juan Hiroshi (1701309255)
  • Tim yang tidak hadir: –

IMG_1189(Siska-Vanny-Estina Meiliana-Tori-Lisa-Anggitta-Shabrina-Rizki)

Photo by: Juan

DSC_0055(Siska-Vanny-Estina Meiliana-Tori-Juan-Lisa-Shabrina-Rizki)

Photo by: Anggitta

I. Teori Pendukung

Dalam pelaksanaan Pendataan dan Validasi 8355 di SDN Cempaka Putih Barat 17 Pagi dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia yang kami lakukan, kami menggunakan salah satu teori etika, yaitu Utilitarisme.

Utilitarisme secara etimologis, berasal dari kata bahasa latin ‘utilis’ yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000:66). Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat. Menurut Spinello (1994:19) yang dimaksudkan dengan manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Dalam konteks ini, suatu perbuatan akan dianggap bermanfaat bila perbuatan tersebut mendatangkan kebahagiaan. Suatu perbuatan baik namun tidak membawa manfaat atau kebahagiaan perbuatan itu tidak memiliki makna etis.

Singkatnya, utilitarisme merupakan doktrin moral di mana kita harus bertindak supaya menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi setiap orang yang dipengaruhi oleh tindakan kita tersebut. Sesuai dengan kegiatan ini, kami melakukannya bermanfaat untuk pihak dinas, serta menimbulkan kebahagiaan untuk pihak sekolah dan dinas karena kami menjadi perantara diantara kedua belah pihak.

II. Persiapan

Persiapan untuk kegiatan pendataan dan validasi ini kami lakukan sejak pertama kali diumumkan bahwa kami mendapatkan tugas ini. Kami langsung mendaftar dan memilih sekolahan yang akan kami datangi. Setelah sempat tidak mendapatkan SMA, pihak TFI membuka daftar sekolah SMP untuk bisa kami pilih. Jadi akhirnya kami mendapatkan SD dan SMP untuk kami datangi.

Tepat pada hari Jumat 16 Oktober 2015, kami melaksanakan kegiatan ini di SDN Cempaka Putih Barat 17 Pagi. Kami berkumpul di salah satu tempat didekat kampus Anggrek. Sekitar pukul 08.30 pagi akhirnya kami berangkat menuju sekolah tersebut. Berkas-berkas yang kami butuhkan sudah kami siapkan lengkap, dan tinggal dibawa pada hari itu. Sesampainya disekolah sekitar pukul 09.30 kami langsung membagi tugas untuk para anggota, sedangkan ketua kelompok menemui seorang guru yang menjadi PIC pada hari itu.

Ada sebagian anggota yang melakukan wawancara untuk KJP, ada pula anggota yang mencocokkan data 8355 yang terdapat pada sekolah dan data dari TFI yang sudah kami bawa.

III. Metode

Metode yang kami gunakan untuk pelaksanaan pendataan dan validasi 8355 pada sekolah ini adalah dengan cara mencocokkan satu persatu data. Apakah data yang kami dapatkan dari TFI yang bersumber dinas pendidikan itu sama dengan yang terdapat pada sekolah atau tidak.

Ada satu anggota yang memegang data dari dinas, dan satu anggota lainnya memegang data dari sekolah. Lalu dicocokkan satu per satu.

IV.Survey

A. Survey Eksternal

Setelah kami melakukan kegiatan ini di SDN Cempaka Putih Barat 17 Pagi, kami diberikan evaluasi oleh pihak sekolah. Form evaluasinya sebagai berikut:

IMG_2169IMG_2170B. Survey Internal

Karena semua anggota kelompok telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan semua selesai, maka kami semua sudah baik dalam menjalankan tugas ini. Dengan kehadiran dan keaktifan semua anggota kelompok, sudah mencerminkan bahwa inisiatif, penerapan dalam lapangan kami cukup baik.

Kerjasama untuk saling mencocokkan data 8355 secara teliti pun berhasil kami laksanakan dengan baik.

V. Penutup

A. Hasil Kegiatan

Jumlah siswa-siswi 8355 adalah sebanyak 96 siswa. Itu adalah data yang kami bawa dari dinas pendidikan. Dan ternyata setelah kami cocokkan dengan data yang ada di sekolah, jumlah siswa 8355 pun berjumlah 96 siswa. Jadi, semua data cocok dan tidak ada yang menyimpang dari aturan.

Data yang ternyata sudah benar dan sesuai, keterangannya sudah kami input kedalam google docs, dengan bukti sebagai berikut:

8355 28355 3

B. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pendataan dan validasi 8355 pada sekolah ini adalah bahwa kejujuran dan transparansi dari sebuah sekolah memang perlu untuk terus dipertahankan. Pihak sekolah yang kami datangi sangat terbuka dan membantu kami untuk melakukan pemeriksaan. Dengan keterbukaan dan ketersediaan dari pihak sekolah pun mencerminkan bahwa mereka berada pada jalur yang sesuai dengan aturan.

Baiknya, kegiatan ini dan semua sekolah-sekolah yang ada turut berpartisipasi dengan sukarela. Karena pemeriksaan validasi data yang cukup membutuhkan banyak pihak untuk melakukannya itu penting untuk kelangsungan analisa data yang akan dilakukan pihak dinas pendidikan. Agar semua sesuai dan berjalan dengan lancar.

VI. Next to Do

Hal perbaikan menurut kelompok kami yang akan dilakukan selanjutnya adalah dengan:

  • Pembagian tugas dilakukan dengan lebih efisien lagi.
  • Melakukan briefing terlebih dahulu secara matang dengan pihak sekolah.
  • Lebih memahami dengan baik, kegiatan yang akan dilakukan mengenai apa.
  • Menggunakan metode lain yang mungkin akan lebih membantu narasumber dan pewawancara agar bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik.
  • Lebih tidak terburu-buru untuk pelaksanaan dan mencari waktu yang tepat dalam pelaksanaan.

Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Cempaka Putih Barat 17 Pagi dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia

IMG_8358logo-binus

 

  • Kelas              : LD01
  • Dosen             : Silverius Constantino Johanes Maria Lake, M.Hum
  • Kode dosen   : D3324
  • Waktu            : Jumat, 16 Oktober 2015
  • Pukul              : 10.00 – 12.00
  • Lokasi            : Jl. Cempaka Putih Barat XIV No.F1, Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat
  • PIC                  : Estina Meiliana

Tim yang hadir:

  • Ketua: Tori Alvin        (1701307262)
  • Anggota:
  1. Shabrina Gatenia (1701370880)
  2. Siska Melina Putri (1701353092)
  3. Lisa Chairunnisa (1701368850)
  4. Anggitta Syah Putri (1701306650)
  5. Vanny Aulia P (1701349946)
  6. Rizki Ekaputri (1701365104)
  7. Juan Hiroshi (1701309255)

Tim yang tidak hadir: –

 

IMG_1189

(Siska-Vanny-Estina Meiliana-Tori-Lisa-Anggitta-Shabrina-Rizki)

Photo by: Juan

DSC_0055

(Siska-Vanny-Estina Meiliana-Tori-Juan-Lisa-Shabrina-Rizki)

Photo by: Anggitta

I. Teori Pendukung

Dalam pelaksanaan Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SDN Cempaka Putih Barat 17 Pagi dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia yang kami lakukan, kami menggunakan salah satu teori etika, yaitu Utilitarisme.

Utilitarisme secara etimologis, berasal dari kata bahasa latin ‘utilis’ yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000:66). Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat. Menurut Spinello (1994:19) yang dimaksudkan dengan manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Dalam konteks ini, suatu perbuatan akan dianggap bermanfaat bila perbuatan tersebut mendatangkan kebahagiaan. Suatu perbuatan baik namun tidak membawa manfaat atau kebahagiaan perbuatan itu tidak memiliki makna etis.

Singkatnya, utilitarisme merupakan doktrin moral di mana kita harus bertindak supaya menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi setiap orang yang dipengaruhi oleh tindakan kita tersebut. Sesuai dengan kegiatan ini, kami melakukannya bermanfaat untuk pihak dinas, serta menimbulkan kebahagiaan untuk pihak sekolah dan dinas karena kami menjadi perantara diantara kedua belah pihak.

II. Persiapan

Persiapan untuk kegiatan pendataan dan validasi ini kami lakukan sejak pertama kali diumumkan bahwa kami mendapatkan tugas ini. Kami langsung mendaftar dan memilih sekolahan yang akan kami datangi. Setelah sempat tidak mendapatkan SMA, pihak TFI membuka daftar sekolah SMP untuk bisa kami pilih. Jadi akhirnya kami mendapatkan SD dan SMP untuk kami datangi.

Tepat pada hari Jumat 16 Oktober 2015, kami melaksanakan kegiatan ini di SDN Cempaka Putih Barat 17 Pagi. Kami berkumpul di salah satu tempat didekat kampus Anggrek. Sekitar pukul 08.30 pagi akhirnya kami berangkat menuju sekolah tersebut. Berkas-berkas yang kami butuhkan sudah kami siapkan lengkap, dan tinggal dibawa pada hari itu. Sesampainya disekolah sekitar pukul 09.30 kami langsung membagi tugas untuk para anggota, sedangkan ketua kelompok menemui seorang guru yang menjadi PIC pada hari itu.

Tidak lama, beberapa saat kemudian kami memulai kegiatan wawancara pada siswa-siswi penerima KJP.

III. Metode

Pelaksanaan kegiatan ini, kami menggunakan metode wawancara face-to-face. Tempat yang kami gunakan bebas, tidak terpatok disebuah ruang. Karena kami merasa wawancara ini seperti perbincangan pada umumnya yang menyenangkan.

Nilai positif dari metode yang kami gunakan adalah, kami bisa melakukan pendekatan dengan para siswa. Sehingga mereka akan lebih leluasa untuk mengutarakan pendapatnya mengenai KJP ini. Kekurangan dari metode ini adalah para siswa tidak terhubung satu sama lain karena terpisah jarak.

IV. Survey

A. Survey Eksternal

Setelah kami melakukan kegiatan ini di SDN Cempaka Putih Barat 17 Pagi, kami diberikan evaluasi oleh pihak sekolah. Form evaluasinya sebagai berikut:

IMG_2169 IMG_2170

B. Survey Internal

Karena semua anggota kelompok telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan semua selesai, maka kami semua sudah baik dalam menjalankan tugas ini. Dengan kehadiran dan keaktifan semua anggota kelompok, sudah mencerminkan bahwa inisiatif, penerapan dalam lapangan kami cukup baik. Masing-masing anggota memiliki ide-ide tersendiri dalam cara pendekatan terhadap siswa.

V. Penutup

A. Hasil Kegiatan

Jumlah siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar yang menjadi peserta wawancara adalah 30 siswa. Dibagi menjadi beberapa kloter untuk wawancaranya, karena mereka juga sedang berada ditengah jam pelajaran, bahkan ada yang hendak melaksanakan ulangan harian. Maka kami memanfaatkan disetiap waktu yang diberikan oleh wali kelas masing-masing.

Berikut lampiran foto-foto saat kegiatan berlangsung:

DSC_0004

DSC_0007

DSC_0009

Data hasil wawancara, sudah kami upload atau input ke dalah google docs tanpa ada data yang diubah. Berikut terlampir bukti ketika pengisian kedalam google docs:

bukti smp 2

bukti smp 4

B. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pendataan dan validasi Kartu Jakarta Pintar adalah kami mendapatkan bahwa pengetahuan para siswa mengenai KJP yang mereka terima sudah cukup baik. Namun, dikarenakan penggunaan KJP dipegang kendali oleh orang tua mereka, jadi ada sebagian siswa yang hanya samar-samar mengingat. Terkadang ada sebagian dari mereka yang lupa kapan mereka mendapatkan kartu fisik, karena pertanyaan kami detail dengan bulan dan tahunnya.

Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan ini merupakan wadah yang baik untuk membantu kami para mahasiswa untuk merealisasikan bagaimana untuk berinteraksi langsung dengan para penerima KJP dan mengetahui fakta-faktanya langsung dari narasumber. Belajar menanggung dan menjalankan kegiatan yang besar resiko untuk kesalahn datanya.

Baiknya, kegiatan ini berjalan dengan lancar, dengan bantuan dan ketersediaan pihak sekolah untuk bekerja sama dengan kami menjadi salah satu faktornya. Tentu dengan kerja sama kelompok dan pembagian tugas yang baik juga membantu kami menyelesaikan tugas ini dengan baik dan cepat.

VII. Next to do

Hal perbaikan menurut kelompok kami yang akan dilakukan selanjutnya adalah dengan:

  • Pembagian tugas dilakukan dengan lebih efisien lagi.
  • Melakukan briefing terlebih dahulu secara matang dengan pihak sekolah.
  • Lebih memahami dengan baik, kegiatan yang akan dilakukan mengenai apa.
  • Menggunakan metode lain yang mungkin akan lebih membantu narasumber dan pewawancara agar bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik.
  • Lebih tidak terburu-buru untuk pelaksanaan dan mencari waktu yang tepat dalam pelaksanaan.