- Kelas: LD01
- Dosen: Silverius Constantino Johanes Maria Lake, M.Hum
- Kode dosen: D3324
- Waktu: Jumat, 20 Oktober 2015
- Pukul: 10.00 – 12.00
- Lokasi: Jl. Cempaka Putih Barat 15-26, Jakarta Pusat
- PIC: Tia Segara Setiahani
- Tim yang hadir:
Ketua: Tori Alvin (1701307262)
- Anggota:
- Shabrina Gatenia (1701370880)
- Siska Melina Putri (1701353092)
- Lisa Chairunnisa (1701368850)
- Anggitta Syah Putri (1701306650)
- Vanny Aulia P (1701349946)
- Rizki Ekaputri (1701365104)
- Juan Hiroshi (1701309255)
- Tim yang tidak hadir: –
(Siska-Rizki-Juan-Tori-Ibu Tia-Vanny-Shabrina-Lisa)
Photo by: Anggitta
(Siska-Rizki-Anggitta-Tori-Ibu Tia-Vanny-Shabrina-Lisa)
Photo by: Juan
I. Teori Pendukung
Dalam pelaksanaan Pendataan dan Validasi Realisasi Kartu Jakarta Pintar di SMP Negeri 137 Jakarta dalam Penerapan Mata Kuliah Character Building bersama Teach For Indonesia yang kami lakukan, kami menggunakan salah satu teori etika, yaitu Utilitarisme.
Utilitarisme secara etimologis, berasal dari kata bahasa latin ‘utilis’ yang berarti bermanfaat (Bertens, 2000:66). Jadi berdasarkan arti kata tersebut suatu perbuatan dapat dikategorikan baik secara etis, bila perbuatan tersebut membawa manfaat. Menurut Spinello (1994:19) yang dimaksudkan dengan manfaat adalah apa yang membawa kebahagiaan. Dalam konteks ini, suatu perbuatan akan dianggap bermanfaat bila perbuatan tersebut mendatangkan kebahagiaan. Suatu perbuatan baik namun tidak membawa manfaat atau kebahagiaan perbuatan itu tidak memiliki makna etis.
Singkatnya, utilitarisme merupakan doktrin moral di mana kita harus bertindak supaya menghasilkan kebahagiaan terbesar bagi setiap orang yang dipengaruhi oleh tindakan kita tersebut. Sesuai dengan kegiatan ini, kami melakukannya bermanfaat untuk pihak dinas, serta menimbulkan kebahagiaan untuk pihak sekolah dan dinas karena kami menjadi perantara diantara kedua belah pihak.
II. Persiapan
Persiapan untuk kegiatan pendataan dan validasi ini kami lakukan sejak pertama kali diumumkan bahwa kami mendapatkan tugas ini. Kami langsung mendaftar dan memilih sekolahan yang akan kami datangi. Setelah sempat tidak mendapatkan SMA, pihak TFI membuka daftar sekolah SMP untuk bisa kami pilih. Jadi akhirnya kami mendapatkan SD dan SMP untuk kami datangi.
Tepat pada hari Selasa 20 Oktober 2015, kami melaksanakan kegiatan ini di SMP Negeri 137 Jakarta. Kami berkumpul di salah satu tempat didekat kampus Anggrek. Sekitar pukul 08.30 pagi akhirnya kami berangkat menuju sekolah tersebut. Berkas-berkas yang kami butuhkan sudah kami siapkan lengkap, dan tinggal dibawa pada hari itu. Sesampainya disekolah sekitar pukul 10.00 kami langsung membagi tugas untuk para anggota, sedangkan ketua kelompok menemui seorang guru yang menjadi PIC pada hari itu.
Tidak lama, beberapa saat kemudian kami memulai kegiatan wawancara pada siswa-siswi penerima KJP.
III. Metode
Pelaksanaan kegiatan ini, kami menggunakan metode wawancara dan juga pengisian form pendataan sendiri oleh para siswa-siswi namun diawasi oleh para guru dan juga kami. Kami mengumpulkan para penerima KJP kedalam sebuah ruang aula yang disediakan oleh pihak sekolah.
Nilai positif dari metode yang kami gunakan adalah, kegiatan pendataan ini lebih cepat selesai dengan efektif dan efisien. Selain itu, para siswa akan belajar untuk berani bertanya jika ada sesuatu yang tidak mereka pahami dari pertanyaan-pertanyaan pada lembar yang mereka isi.
(Suasana kelas ketika hendak melaksanakan wawancara Kartu Jakarta Pintar)
(wawancara dengan penanggung jawab Kartu Jakarta Pintar di sekolah tersebut)
IV. Survey
A. Eksternal Survey
Setelah kami melakukan kegiatan ini di SMP Negeri 137 Jakarta, kami diberikan evaluasi oleh pihak sekolah. Form evaluasinya sebagai berikut:
B. Survey Internal
Karena semua anggota kelompok telah melaksanakan tugasnya dengan baik dan semua selesai, maka kami semua sudah baik dalam menjalankan tugas ini. Dengan kehadiran dan keaktifan semua anggota kelompok, sudah mencerminkan bahwa inisiatif, penerapan dalam lapangan kami cukup baik. Masing-masing anggota memiliki ide-ide tersendiri dalam cara pendekatan terhadap siswa.
V. Penutup
A. Hasil Kegiatan
Jumlah siswa-siswi penerima Kartu Jakarta Pintar yang menjadi peserta wawancara adalah 30 siswa. Mereka semua kami kumpulkan didalam sebuah ruang yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Lalu kami berikan penjelasan dan pengarahan tentang kegiatan ini, kemudian kami mulai membagikan lembaran dan mewawancarai mereka.
Data hasil wawancara, sudah kami upload atau input ke dalah google docs tanpa ada data yang diubah. Berikut terlampir bukti ketika pengisian kedalam google docs:
B. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pendataan dan validasi Kartu Jakarta Pintar adalah kami mendapatkan bahwa pengetahuan para siswa mengenai KJP yang mereka terima sudah cukup baik. Namun, dikarenakan penggunaan KJP dipegang kendali oleh orang tua mereka, jadi ada sebagian siswa yang hanya samar-samar mengingat. Terkadang ada sebagian dari mereka yang lupa kapan mereka mendapatkan kartu fisik, karena pertanyaan kami detail dengan bulan dan tahunnya.
Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan ini merupakan wadah yang baik untuk membantu kami para mahasiswa untuk merealisasikan bagaimana untuk berinteraksi langsung dengan para penerima KJP dan mengetahui fakta-faktanya langsung dari narasumber. Belajar menanggung dan menjalankan kegiatan yang besar resiko untuk kesalahn datanya.
Baiknya, kegiatan ini berjalan dengan lancar, dengan bantuan dan ketersediaan pihak sekolah untuk bekerja sama dengan kami menjadi salah satu faktornya. Tentu dengan kerja sama kelompok dan pembagian tugas yang baik juga membantu kami menyelesaikan tugas ini dengan baik dan cepat.
VI. Next to do
Hal perbaikan menurut kelompok kami yang akan dilakukan selanjutnya adalah dengan:
- Pembagian tugas dilakukan dengan lebih efisien lagi.
- Melakukan briefing terlebih dahulu secara matang dengan pihak sekolah.
- Lebih memahami dengan baik, kegiatan yang akan dilakukan mengenai apa.
- Menggunakan metode lain yang mungkin akan lebih membantu narasumber dan pewawancara agar bisa bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik.
- Lebih tidak terburu-buru untuk pelaksanaan dan mencari waktu yang tepat dalam pelaksanaan.